Kamis, 24 Oktober 2024

Suksesnya Menuntut Ilmu Dilihat dari Akhlak

  1. memahami ilmu.
  2. Lingkungan yang Mendukung: Orang tua dan guru berperan penting dalam menanamkan akhlak dan motivasi dalam belajar. Nasihat dan bimbingan yang terus-menerus akan membentuk karakter yang baik pada anak-anak dan pelajar.
  3. Praktik Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari: Ilmu akan terasa manfaatnya bila dipraktikkan, seperti dengan menjaga adab dalam pergaulan. Seorang penuntut ilmu sebaiknya selalu menunjukkan perilaku sopan dan rendah hati kepada guru dan teman.

Penutup

Kesuksesan menuntut ilmu tidak hanya diukur dari kemampuan akademis, tetapi juga dari bagaimana ilmu itu diterapkan dalam bentuk akhlak yang baik. Akhlak memperkuat ilmu dan menjadikannya lebih bermanfaat bagi kehidupan pribadi dan masyarakat. Dengan mengedepankan adab, ilmu yang diperoleh akan mendatangkan berkah, menjadikan hidup lebih bermakna, dan memberi manfaat tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat.

Referensi:
islam.nu.or.id
fcep.uii.ac.id

Untuk pemesanan Aqiqah praktis dan hemat bisa klik disini.

Minggu, 20 Oktober 2024

Jangan Hanya Mengandalkan IQ: Cara Melatih Kemampuan Problem Solving Anak

  1. Your Mind-Body Network for Insight and Healing. Anchor, 1998.
  2. Emmons, Robert A. The Psychology of Ultimate Concerns: Motivation and Spirituality in Personality. Guilford Press, 1999.

Tips dan Cara Melatih Kecerdasan SQ pada Anak Usia Dini

  1. Your Mind-Body Network for Insight and Healing. Anchor, 1998.
  2. Emmons, Robert A. The Psychology of Ultimate Concerns: Motivation and Spirituality in Personality. Guilford Press, 1999.

Selasa, 10 September 2024

Untuk Orang Yang Suka Gibah dan Adu Domba

Untuk Orang Yang Suka Gibah dan Adu Domba
Admin Khairunnas | Posted on July 14, 2023 | No Comments

Untuk Orang Yang Suka Gibah dan Adu Domba. Alkisah hiduplah seorang pemuda penduduk kota yang memiliki saudara perempuan yang tak tinggal bersamanya. Saudara perempuan itu tinggal di salah satu sudut kota bersama ibunya. Ya, pemuda itu sepertinya memiliki urusan lain hingga memaksanya untuk tidak tinggal bersama keluarganya.

Hingga suatu saat, saudara perempuannya mengadu kepada pemuda itu bahwa kondisinya sedang tidak baik. Ternyata perempuan itu sakit parah. Pemuda itu lantas bergegas pulang untuk menjenguk saudara perempuannya.

Nahas, tak lama kemudian perempuan itu meninggal dunia. Pemuda itu lantas merasa sangat bersalah. Ia merasa telah gagal menjaga keluarganya. Sebagai lelaki, ia merasa harus bertanggung jawab menebus segala kesalahannya.

Ia kemudian mengikuti segala proses pemularsaan jenazah saudarinya. Memandikan, mengkafani, menshalati dan ia juga ikut memikul jenazah saudarinya menuju pemakaman. Bahkan ia pun turun ke liang lahat untuk mengistirahatkan saudarinya itu.

Setelah prosesi pemakaman selesai, ia lantas pulang kembali ke rumah berkumpul dengan sanak saudara dan ibunya. Selang beberapa saat ia merasa kehilangan dompetnya. Setelah diingat-ingat, ternyata dompetnya jatuh di liang lahat dan ikut terkubur di makam saudarinya.

Ia kemudian meminta tolong seorang lelaki dari sahabatnya untuk menemani menggali ulang kuburan saudarinya. Keduanya kemudian mendatangi pemakaman dan mulai menggalinya. Ia dan sahabatnya menggali dengan kewaspadaan tinggi. Sembari mengamati setiap cangkul tanah yang barangkali terdapat dompet yang ia maksud. Dan benar, setelah galian mendekati jenazah, dompetnya pun berhasil ditemukan.

“Menyingkirlah sebentar dariku agar aku dapat melihat keadaan jenazah saudariku,” pinta pemuda itu kepada sahabatnya.

Sahabatnya pun lantas keluar dari liang lahat dan memakluminya. Sebagai seorang yang bersaudara dengan jenazah.Tentu ia ingin memastikan keadaan saudarinya di dalam lubang peristirahatan. Atau barang kali juga ada sepatah dua patah kata yang ingin diucapkan kepada saudarinya itu. Dan itu adalah privasi keluarga yang harus dihormati.

Saat ia mencoba menyingkap jasad saudara perempuannya, tetiba dari liang lahat terdapat api yang berpijar, menyemburat, dan seakan siap melahap jenazah itu dengan kobaran apinya. Ia begitu kaget. Ia lantas buru-buru keluar dari liang dan segera memerintahkan sahabatnya untuk kembali menutup makam saudarinya itu. Beruntung saja sang sahabat tidak begitu menyadari hal itu.

Pikirannya pun kacau. Hatinya begitu terpukul dan sedih. Ternyata saudara perempuan yang ia sayangi, mendapatkan siksa kubur yang pedih sekali. Ia lantas kembali ke rumah dengan gundah. Buru – buru ia mendekat kepada ibunda dan berbisik.

“Wahai ibu, ceritakanlah kepadaku bagaimanakah saudara perempuanku selama ia menjalani kehidupan di dunia?”

Merasa aneh dengan pertanyaan putranya. Sang ibu lantas menanyakan sebab mengapa ia menanyakan hal demikian. Ia pun menceritakan kejadian yang baru saja ia alami di pemakaman saudarinya. Namun anehnya, ibunya tak merasa kaget dan malah pandangannya menerawang jauh sembari berkisah.

“Dahulu saudarimu itu memiliki kebiasaan mendatangi pintu-pintu rumah tetangga. Ia kemudian menempelkan telinganya di daun pintu, untuk mencuri dengar perkara yang terjadi di dalam rumah tetangga. Maka ketika ia mendapatkan informasi baru, ia lantas mengumbar perkara itu, berlaku ghibah, bahkan mengadu domba antartetangga.”

Setelah mendengar penuturan sang ibunda, ia pun sekarang paham bahwa itu adalah sebab azab kubur saudarinya itu.

“Maka barang siapa yang ingin selamat dari azab kubur, hendaknya ia menjauhi perkara adu domba dan ghibah.”

Demikianlah perkataan Hujjatul Islam, Syekh Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali atau biasa dikenal dengan Imam Ghazali, menutup kisah tersebut yang termaktub dalam Kitab Mukasyafatul Qulub Al-Muqarrib ila Hadrati ‘Alamil Ghuyub fi ‘Ilmi Tasawuf, halaman 71.

Bahaya, Dampak Langsung Tidur Setelah Makan

dampak makan langsung tidur

Meskipun Anda mungkin merasa mengantuk setelah makan, tidur dengan perut penuh sebenarnya dapat mengganggu kualitas tidur Anda. Rasa tidak nyaman di perut, mulas, atau rasa terbakar di dada akibat asam lambung naik bisa membuat tidur Anda tidak nyenyak. Tidur yang tidak berkualitas pada gilirannya dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik Anda secara keseluruhan.

Baca juga: Cara Mendidik Anak Ketika Memasuki Usia Pubertas

Cara Menghindari Dampak Negatif Makan Sebelum Tidur

Untuk menghindari dampak negatif yang disebutkan di atas, berikut beberapa tips yang dapat Anda terapkan:

  1. Berikan Jeda Waktu Antara Makan dan Tidur
    Sebaiknya, berikan jeda waktu minimal 2-3 jam antara waktu makan dan tidur. Ini memberikan waktu bagi tubuh Anda untuk mencerna makanan dengan baik.
  2. Pilih Makanan yang Ringan
    Jika Anda merasa lapar menjelang waktu tidur, pilihlah makanan ringan dan sehat seperti buah-buahan, yogurt, atau segelas susu. Hindari makanan berat dan berlemak yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna.
  3. Jangan Makan Terlalu Banyak di Malam Hari
    Makan dalam porsi kecil di malam hari dapat membantu mencegah perut kembung dan gangguan pencernaan. Fokuslah pada sarapan dan makan siang sebagai makanan utama Anda.
  4. Hindari Makanan Pedas dan Asam
    Makanan pedas dan asam dapat memicu produksi asam lambung yang berlebih, yang dapat meningkatkan risiko GERD jika Anda tidur setelah makan.
  5. Tinggikan Kepala Saat Tidur
    Jika Anda merasa harus tidur setelah makan, cobalah untuk tidur dengan kepala yang lebih tinggi menggunakan bantal tambahan. Ini bisa membantu mencegah asam lambung naik ke esofagus.

Kesimpulan

Tidur setelah makan adalah kebiasaan yang dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan hingga peningkatan risiko penyakit serius. Untuk menjaga kesehatan, penting untuk memberikan waktu bagi tubuh Anda untuk mencerna makanan sebelum tidur dan menghindari makanan berat di malam hari. Dengan memperhatikan pola makan dan tidur, Anda dapat mencegah berbagai masalah kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup Anda secara keseluruhan.

Referensi

  1. Alodokter
  2. Hello Sehat
  3. Siloam Hospitals

 

Kunjungi website media.aqiqahnurulhayat.id untuk mengenal lebih dalam tentang Aqiqah Nurul Hayat

Untuk pemesanan Aqiqah praktis dan hemat bisa klik disini.

Aqiqah PALEMBANG

Jumat, 30 Agustus 2024

2 Bacaan Yang Harus Pertama Kali Diajarkan Pada Anak

nabiyyan wa rasūlā.

Artinya : “Aku rela Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Nabi Muhammad ﷺ sebagai nabi dan rasul,” (Habib Zein bin Ibrahin bin Sumaith, Al-Manhajus Sawi, (Tarim: Darul Ilmi wad Da’wah, 2005) hlm. 506)

Ikrar ‘radhîtu’ ini sangat penting karena kalimat ini merupakan sebuah pengakuan atau sebuah bentuk deklarasi seseorang atas keimanannya. Barangsiapa yang benar-benar mengakui bahwa Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan Nabi Muhammad sebagai Nabi, berarti eksistensi ketiga hal ini diakui oleh orang tersebut.

Apabila seseorang meyakini ketiga hal ini eksis, otomatis orang tersebut akan patuh terhadap semua aturan-aturan yang telah ditetapkan baik soal ibadah, halal-haram, hudud, muamalat, munakahat, dan lain sebagainya. Walhasil, ada dua bacaan yang wajib diajarkan pertama kali oleh orang tua pada anaknya yaitu pelajaran membaca dua kalimat syahadah dan radlitu. Wallahu a’alam

Hadiah Mahal Tapi Tidak Berharga!

Memberikan hadiah kepada anak adalah salah satu cara orang tua untuk menunjukkan kasih sayang dan penghargaan. Namun, tidak semua hadiah yang mahal selalu membawa nilai bagi si kecil. Terkadang, hal yang kita anggap istimewa ternyata tidak memberikan kebahagiaan atau pembelajaran yang diharapkan. Artikel ini akan membahas pentingnya memahami makna sejati dari pemberian hadiah kepada anak, serta bagaimana memilih hadiah yang tepat dan bermanfaat.

1. Memahami Makna Hadiah untuk Anak

Dalam budaya kita, memberikan hadiah sering kali diasosiasikan dengan bentuk kasih sayang. Namun, penting untuk menyadari bahwa hadiah untuk anak bukan hanya soal materi. Anak-anak tidak selalu mengerti atau menghargai nilai uang dari apa yang kita beri. Bagi mereka, perhatian, waktu, dan interaksi dengan orang tua sering kali jauh lebih berharga daripada barang mewah.

2. Bahaya Memberikan Hadiah yang Terlalu Mahal

Memberikan hadiah yang terlalu mahal bisa menimbulkan beberapa dampak negatif:

  • Membentuk Karakter Konsumtif: Anak-anak yang terbiasa menerima barang mahal cenderung memiliki ekspektasi tinggi dan mungkin akan tumbuh menjadi pribadi yang konsumtif. Mereka bisa jadi akan lebih menghargai benda-benda materi dibandingkan nilai-nilai lain yang lebih penting, seperti kerja keras dan rasa syukur.
  • Kehilangan Nilai Kebersamaan: Hadiah mahal sering kali diberikan sebagai pengganti waktu yang seharusnya dihabiskan bersama anak. Anak mungkin merasa lebih dekat dengan orang tuanya ketika mendapatkan perhatian dan waktu yang berkualitas daripada menerima hadiah mahal yang hanya sekadar benda.
  • Tidak Meningkatkan Kebahagiaan yang Sejati: Penelitian menunjukkan bahwa kebahagiaan dari benda material cenderung bersifat sementara. Anak-anak mungkin merasa senang pada awalnya, namun seiring berjalannya waktu, hadiah tersebut kehilangan daya tariknya, dan mereka kembali mencari kepuasan dari hal-hal lainnya.

3. Tidak Harus Mahal

Ada beberapa alasan mengapa hadiah tidak perlu selalu mahal:

  • Membangun Rasa Syukur: Hadiah yang sederhana namun penuh makna dapat membantu anak belajar bersyukur dan menghargai apa yang mereka miliki. Mereka akan belajar bahwa kebahagiaan tidak selalu diukur dari harga sebuah benda.
  • Meningkatkan Kreativitas: Hadiah yang merangsang imajinasi dan kreativitas anak, seperti buku cerita, alat seni, atau mainan edukatif, sering kali memberikan manfaat jangka panjang. Anak-anak dapat menggunakan hadiah tersebut untuk belajar dan berkembang.
  • Mengajarkan Nilai Hidup: Dengan memberikan hadiah yang bermakna, orang tua dapat mengajarkan nilai-nilai kehidupan kepada anak. Misalnya, memberikan hadiah berupa buku tentang kebaikan atau mainan yang mengajarkan kerja sama dan empati.

4. Sederhana Namun Bermakna

Tidak semua hadiah harus mahal untuk memiliki nilai yang besar. Berikut adalah beberapa contoh hadiah yang bermakna bagi anak:

  • Buku Cerita atau Buku Edukatif: Buku adalah jendela dunia. Dengan membacakan buku kepada anak, orang tua tidak hanya memberikan hadiah, tetapi juga waktu berkualitas bersama yang dapat memperkaya imajinasi dan pengetahuan anak.
  • Alat Seni dan Kerajinan: Alat-alat seni seperti cat air, kertas gambar, dan alat kerajinan lainnya dapat merangsang kreativitas anak. Mereka dapat menghabiskan waktu berjam-jam untuk menciptakan karya seni mereka sendiri.
  • Permainan Edukatif: Mainan yang dirancang untuk mendidik, seperti puzzle, balok bangunan, atau permainan papan, dapat membantu anak mengembangkan keterampilan kognitif dan sosial mereka.
  • Pengalaman Berharga: Daripada memberikan barang, pertimbangkan untuk memberikan pengalaman, seperti kunjungan ke museum, kebun binatang, atau bahkan liburan keluarga. Pengalaman ini akan menciptakan kenangan yang tak terlupakan dan memberikan pelajaran hidup yang berharga.

5. Bagaimana Memilih Hadiah yang Tepat?

Untuk memilih hadiah yang tepat, orang tua perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut:

  • Pahami Minat Anak: Memilih yang sesuai dengan minat dan hobi anak akan lebih bermakna. Misalnya, jika anak menyukai musik, memberikan alat musik sederhana atau buku tentang musik bisa menjadi pilihan yang tepat.
  • Pertimbangkan Usia dan Tahap Perkembangan: Pastikan sesuai dengan usia dan tahap perkembangan anak. Hadiah yang terlalu rumit atau terlalu sederhana mungkin tidak akan menarik bagi mereka.
  • Pikirkan Nilai Edukatif: Pilih yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik. Sesuatu yang dapat merangsang pikiran anak atau mengajarkan keterampilan baru akan lebih bermanfaat dalam jangka panjang.

6. Yang Paling Berharga adalah Kasih Sayang

hadiah untuk anak

Pada akhirnya, hadiah yang paling berharga bagi anak bukanlah benda mahal, melainkan kasih sayang dan perhatian dari orang tua. Hadiah yang diberikan dengan cinta dan penuh makna akan lebih diingat dan dihargai oleh anak. Sebagai orang tua, penting untuk selalu ingat bahwa memberikan hadiah bukan hanya soal materi, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat membentuk karakter dan nilai-nilai hidup yang baik dalam diri anak.

Baca juga: Menjadi Orang Tua yang Tegas, Bukan Berarti Keras!

Dengan memilih hadiah yang tepat, orang tua dapat membantu anak mereka tumbuh menjadi individu yang penuh rasa syukur, kreatif, dan memiliki nilai-nilai positif yang akan mereka bawa hingga dewasa.