Kamis, 30 Maret 2023

Kota Thaif dan Kenangan Nabi

 Kota Thaif merupakan salah satu kota yang memiliki hawa sejuk, karena berada di lembah pegunungan Asir dan penunungan Al Hada. Kota yang terletak sekitar 67 kilometer atau 1 jam 45 menit dari Kota Makkah Al Mukarramah ini terkenal dengan perkebunan Delima, Kurma, sayuran lainnya, termasuk juga banyak tumbuh pohon Zaqqum, pohon berduri.

Hawa sejuk, layaknya seperti udara di Puncak Pas, Bogor, Jawa Barat ini, mulai terasa ketika detikcom bersama sejumlah wartawan yang tergabung dalam Media Center Haji PPIH Daerah Kerja Makkah melakukan perjalanan ke Thaif, Sabtu (19/12/2009) siang waktu Arab Saudi. Diperkirakan suhu udara di kawasan ini mencapai 20 derajat celsius, sehingga membuat nyes di kulit.

Jalan menuju Thaif, khususnya ketika melewati Pegunungan Asir dan Pegunungan Al Hada berkelok-kelok, panjang dan menanjak mengelilingi pinggiran pegunungan hingga puncaknya. Puncak pegunungan yang berbeda dengan Puncak, Bogor atau tempat lainnya di Indonesia. Pegunungan di sini relatif tidak ada pepohonan, tandus, berbatu dan berpasir.

thaif

Kota Thaif diberkahi dengan tanah yang subur, walaupun komposisi bebatuan lebih mendominasi. Dengan kesuburan yang dimilikinya, maka kota Thaif terkenal dengan kekayaan produk pertanian. Berbagai jenis buah-buahan, seperti anggur, kurma, delima dan lain-lain dihasilkan oleh daerah yang subur ini.

Demikian juga beragam macam sayur-mayur dan bunga-bungaan.  Bunga-bungaan seperti ambar, misik, dan yasmin dijadikan sebagai bahan baku untuk membuat minyak wangi. Hasil tanaman yang melimpah ruah tersebut sebagiannya diekspor ke berbagai negara.

Perjalanan menuju kota Thaif, khususnya ketika melewati pegunungan Asir dan pegunungan al-Hada akan menemukan jalan yang berkelok-kelok, panjang dan menanjak hingga puncak. Tak seperti pegunungan pada umumnya, area pegunungan di sini nyaris tak ditumbuhi pepohonan, kawasan di sini nampak tandus, berbatu dan berpasir.

Namun saat memasuki kota Al-Hada sebelum Thaif, akan terlihat pemandangan sebaliknya. Di sepanjang jalan terlihat pemandangan yang sejuk, sejumlah pepohonan dan perkebunan kurma nampak tumbuh subur  dan tertata dengan rapi. Tampak pula beberapa rumah tradisional berdiri di tengah perkebunan itu yang membuat semakin indah pemandangan.

Di sekeliling kawasan ini juga dipenuhi tempat-tempat wisata yang disediakan bagi penduduk Arab Saudi. Jika ingin mampir sejenak, di kawasan ini terdapat pula tempat untuk miqat yakni Wadi Sair Kabir. Bahkan kabarnya, para raja Saudi dan kerabatnya banyak membangun tempat peristirahatan di kota Thaif, maka karena hal ini itu pula kota Thaif dijuluki Qaryah Al-Mulk yang berarti Desa Para Raja.

sepenggal kisah nabi

Selain dikenal dengan keindahan dan kesejukan alamnya, kota Thaif juga menyimpan sejarah perkembangan penyebaran agama Islam dan sejarah kehidupan Rasulullah SAW. Di kota inilah Rasulullah SAW pertama kali mendapat tantangan, cemoohan, pengusiran bahkan sempat dilempari batu oleh kabilah Tsaqif, kabilah terbesar di kota Thaif.

Untuk mengingatkan kembali, sejarah tersebut terjadi pada waktu tiga tahun sebelum hijrah, Rasulullah SAW melakukan perjalanan ke Thaif untuk berdakwah. Perjalanan ini dilakukan tak lama setelah wafatnya sang istri, Khadijah RA serta sang paman sekaligus pelindung utama beliau, Abu Thalib.

Wafatnya kedua sosok yang disegani itu membuat kaum Quraisy semakin berani menentang dan mengganggu Rasulullah SAW. Untuk mengantisipasi kekejaman kaum kafir Quraisy kala itu, akhirnya secara diam-diam Rasulullah SAW melakukan perjalanan syiar dengan berjalan kaki ke Thaif. Rasulullah SAW tinggal di Thaif selama 10 hari untuk berdakwah sekaligus meminta perlindungan.

Namun ternyata, penduduk kota itu melakukan penolakan dan memperlakukan Nabi Muhammad SAW dengan kasar. Bahkan mereka melempari Rasulullah SAW dengan batu hingga kakinya terluka. Tindakan brutal ini membuat sahabat Rasulullah SAW, Zaid bin Haritsah RA ikut turun tangan membela dan melindungi beliau. Namun kepala sang sahabat juga terluka akibat lemparan batu.

Dalam keadaan seperti inilah Rasulullah SAW kembali dari kota Thaif. Dalam perjalanan pulang, beliau menjumpai suatu tempat yang dirasa aman dari kejahatan orang-orang Thaif, maka Rasulullah SAW berdoa kepada Allah SWT.

Demikian sedihnya doa yang dipanjatkan oleh Rasulullah SAW sehingga Jibril AS datang dan memberi salam kepada beliau, dan berkata, “Allah SWT mengetahui apa yang terjadi dalam pembicaraanmu dengan kaummu, dan Allah mendengar jawaban mereka terhadapmu, dan Dia telah mengutus satu malaikat yang bertugas mengurusi gunung-gunung kepadamu untuk melaksanakan apa saja perintah yang diinginkan olehmu.”

Setelah malaikat itu datang dan memberi salam kepada Rasulullah SAW, ia berkata, “Apa yang engkau perintahkan akan saya lakukan. Jika engkau suka, saya sanggup membenturkan kedua gunung di samping kota ini bertubrukan sehingga akan mengakibatkan siapa saja yang tinggal di antara keduanya mati tertindih. Kalau tidak, apa saja hukuman yang engkau inginkan, saya siap melaksanakannya.”

Mendengar pernyataan malaikat Penunggu gunung itu, Rasulullah SAW pun berkata, “Tidak usah. Aku malah berharap mudah-mudahan Allah SWT berkenan memunculkan dari kalangan mereka sendiri seseorang yang akan menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.”

Betapa mulianya hati Rasulullah SAW, yang sudah disakiti namun masih saja berdoa untuk kebaikan mereka. Selain kisah penganiayaan yang dialami Rasulullah SAW pada masa awal dakwah Islam, di Thaif juga terjadi pertempuran dahsyat pasca perang Hunain.

Raudhah Sangat Padat, Jemaah Umrah Sulit Dapat Tasreh

 Raudhah Sangat Padat Jemaah Umrah Sulit Dapat Tasreh,  Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah menyampaikan bahwa kondisi Raudhah saat ini sedang sangat padat, sehingga banyak jemaah umrah, tak terkecuali dari Indonesia, kesulitan mendapatkan tasreh (surat izin) masuk. Pemerintah Arab Saudi tahun ini memberlakukan aturan baru untuk bisa masuk ke Raudhah Masjid Nabawi di Madinah. Jemaah haji harus mendapat tasreh (surat izin) terlebih dahulu dari otoritas setempat.

Kepala Daker Madinah Amin Handoyo menegaskan bahwa pihaknya akan membuatkan tasreh bagi setiap jemaah haji Indonesia yang tiba di Madinah. Hal itu sudah dilakukan pada masa kedatangan jemaah haji gelombang pertama (mendarat di Madinah), sebelum prosesi ibadah haji. Layanan yang sama diberikan juga kepada jemaah haji gelombang kedua (mendarat di Jeddah) yang mulai tiba di Madinah pada 21 Juli 2022. Setiap jemaah haji yang tiba di Madinah, baik gelombang satu maupun gelombang dua, akan kita proses tasrehnya untuk bisa masuk ke Raudhah Masjid Nabawi.

Pengurusan tasreh jemaah haji Indonesia untuk masuk ke Raudhah diproses oleh Seksi Bimbingan Ibadah Daker Madinah. Tiga hari sebelum keberangkatan jemaah ke Kota Nabi ini, Seksi Bimbingan Ibadah sudah mengajukan penerbitan proses tasreh kepada pihak yang berwenang melalui sistem e-Haj. Jadi, kami upayakan saat jemaah tiba di Madinah, izin tasreh masuk Raudhah sudah terbit. Di situ tertera jadwal jemaah masuk ke Raudhah nya.

Untuk memproses izin tasreh tersebut, lanjut Amin, Seksi Bimbingan Ibadah Daker Madinah sudah mendapatkan user dari pengelola e-Haj Kantor Urusan Haji (KUH) Jeddah. Mereka selanjutnya menginput nama-nama jemaah di setiap kloter berdasarkan rencana kedatangannya di Madinah. Selain itu, diinput juga rencana jadwal masuk Raudhah, baik tanggal maupun waktunya, Input dalam e Haj dilakukan oleh Seksi Bimbad Daker Madinah dengan memasukkan nama jemaah, nomor paspor, dan juga kloternya.

Jika dalam prosesnya ada kendala dalam menerbitkan tasreh, petugas akan menyampaikan aduan (balagh) kepada operator e Haj di KUH, Jeddah. Jika belum terselesaikan, masalah tersebut akan diteruskan ke Syarikat Adilla atau Kementerian Haji dan Umrah Saudi. Amin menegaskan bahwa selama ini proses penerbitan tasreh berjalan lancar dan setiap masalah yang muncul bisa segera ditangani, Setelah tasreh terbit Daker Madinah akan menyerahkannya format digitalnya atau pdf kepada Ketua Sektor untuk dicetak dan diserahkan kepada jemaah melalui petugas Kloter, Petugas kloter selanjutnya akan mengkondisikan para jemaahnya pada hari dan jam yang tertera di tasreh untuk berangkat menuju Raudhah Masjid Nabawi.

Amin menambahkan, akses masuk Raudhah Nabawi dibedakan untuk jemaah perempuan dan laki-laki. Jemaah perempuan menunggu masuk Raudhah melalui pelataran Masjid Nabawi di pintu 24. Sedang untuk jemaah laki-laki, menunggunya di pelataran Masjid Nabawi pintu 37.

Selain menggunakan izin tasreh yang diterbitkan oleh Daker Madinah, jemaah haji juga bisa mengurus izin masuk Raudhah secara mandiri dan online. Ada dua aplikasi yang bisa digunakan, yaitu Eatmarna dan Tawakkalna. Namun demikian, kedua aplikasi ini hanya bisa diakses dengan menggunakan jaringan lokal Arab Saudi.

Kepada jemaah, Amin mengimbau untuk tetap menjaga protokol kesehatan selama berada di Madinah, termasuk saat di Masjid Nabawi dan Raudhah. Mekanisme izin tasreh dan pendaftaran online memberi kepastian setiap jemaah bisa masuk Raudhah secara terjadwal. Hal ini diharapkan juga dapat mengatur jemaah agar tidak terlalu berkerumun.

“Datang ke Raudhah sesuai jadwal. Tetap patuhi protokol kesehatan, jangan berkerumun dan tetap gunakan masker,” pesan Amin Handoyo.

“Jemaah harus tetap menjaga kesehatan jelang kepulangan mereka ke Tanah Air,” tandasnya.

 

umroh

Adab Sebelum Safar

 Safar seringkali dilakoni oleh masyarakat. Di Indonesia, sebelum Hari Raya Idul Fitri atau saat liburan panjang, biasanya masyarakat Indonesia berbondong-bondong mudik untuk silaturahim atau liburan. Namun, ada adab yang harus diperhatikan sebelum memulai safar.

Ketika hendak melakukan perjalanan jauh atau safar, banyak pembekalan yang harus dipersiapkan. Hal ini dilakukan demi menjamin kebutuhan selama perjalanan dan saat sampai tujuan.

safar

1.Menyelesaikan semua urusan antar manusia

Urusan antara manusia seperti hutang, pengembalian amanah, pengembalian barang pinjaman, dan lain sebagainya. Hal tersebut dilakukan agar manusia tidak memiliki beban apapun ketika Allah memanggilnya secara tiba-tiba.

menyelesaikan berbagai persengketaan, seperti menunaikan utang pada orang lain yang belum terlunasi sesuai kemampuan, menunjuk siapa yang bisa menjadi wakil tatkala ada utang yang belum bisa dilunasi, mengembalikan barang-barang titipan, mencatat wasiat, dan memberikan nafkah yang wajib bagi anggota keluarga yang ditinggalkan.Hal-hal ini perlu disiapkan karena kita tidaklah tahu ajal kita kapan menjemput. Boleh jadi saat safar, malaikat maut datang menjemput. Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“ Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. ” (QS. Luqman: 34)

2. sholat taubah

jika sudah bulat melakukan perjalanan, maka perbanyaklah taubat yaitu meminta ampunan pada Allah dari segala macam maksiat, mintalah maaf kepada orang lain atas tindak kezholiman yang pernah dilakukan, dan minta dihalalkan jika ada muamalah yang salah dengan sahabat atau lainnya.

3. tidak melakukan safar sendiri

mencari teman perjalanan yang baik. Carilah orang yang mengerti agama sebagai teman di perjalanan. Karena hal itu merupakan salah satu faktor yang membuat kita diberi petunjuk oleh Allah dan juga menyebabkan diri terjaga dari berbuat kesalahan selama dalam perjalanan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamb bersabda,

الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

“ Seseorang itu akan mengikuti agama teman dekatnya. Oleh karena itu, hendaklah kalian memperhatikan siapa yang akan kalian jadikan sebagai teman dekat. ” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

لاَ تُصَاحِبْ إِلاَّ مُؤْمِنًا وَلاَ يَأْكُلْ طَعَامَكَ إِلاَّ تَقِىٌّ

Janganlah engkau berteman melainkan dengan orang yang beriman. Hendaklah yang menikmati makananmu hanyalah orang yang bertakwa.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan teman yang baik laksana orang yang membawa minyak wangi sedangkan teman yang jelek diperumpamakan seperti pande besi. 8

4. Membaca doa ketika mendapati tempat yang tinggi atau tempat yang rendah.

Di antara adab di dalam safar ataupun berkendaraan, jika seseorang menaiki tempat yang tinggi, maka hendaknya dia bertakbir. Jika mendapati tempat yang menurun, maka hendaknya bertasbih.

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhuma berkata,

كُنَّا إِذَا صَعِدْنَا كَبَّرْنَا، وَإِذَا نَزَلْنَا سَبَّحْنَا

“Jika kami mendapati jalan naik, maka kami bertakbir dan jika mendapati jalan turun, maka kami bertasbih.”

Para ulama menjelaskan bahwa di antara hikmahnya adalah ketika seseorang menaiki tempat yang tinggi atau naik di dalam kendaraan yang bagus atau kendaraan yang mampu membawanya ke tempat yang tinggi, lalu dia akan merasa lebih tinggi, maka hendaknya dia ingat bahwa ada Dzat yang lebih tinggi yaitu Allah ﷻ. Allah ﷻ Maha Besar dan Maha Tinggi dari segalanya. Adapun ketika tasbih ketika dia menuruni jalan, sebagaimana kisah Nabi Yunus ‘alaihissalam ketika berada di perut ikan, dengan tasbihnya Allah ﷻ menyelamatkannya dari kegelapan yang bertumpuk-tumpuk.

5.Berdoa ketika singgah pada suatu tempat yang asing.

Barang siapa yang bersafar dan singgah dalam suatu tempat, maka hendaknya berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad ﷺ,

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan apa saja yang Dia ciptakan.

Alangkah baiknya seseorang ketika singgah di dalam suatu tempat mengucapkan doa tersebut. Bisa saja seseorang singgah di dalam tempat peristirahatan yang asing baginya, sehingga ada saja orang-orang atau hewan-hewan yang akan mencelakainya. Dengan membaca doa tersebut Allah ﷻ akan melindunginya.

Keutamaan Umroh di Bulan Ramadhan

 Keutamaan Umroh di Bulan Ramadhan – Sebagaimana amalan ada yang memiliki keistimewaan jika dilakukan pada waktu tertentu, demikian pula umrah. Umrah di bulan Ramadhan terasa sangat istimewa dari umrah di bulan lainnya yaitu senilai dengan haji bahkan seperti haji bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Umroh yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan memiliki keistimewaannya tersendiri dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Berikut beberapa keistimewaan umroh di bulan Ramadhan.

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya pada seorang wanita,

مَا مَنَعَكِ أَنْ تَحُجِّى مَعَنَا

Apa alasanmu sehingga tidak ikut berhaji bersama kami?

Wanita itu menjawab, “Aku punya tugas untuk memberi minum pada seekor unta di mana unta tersebut ditunggangi oleh ayah fulan dan anaknya –ditunggangi suami dan anaknya-. Ia meninggalkan unta tadi tanpa diberi minum, lantas kamilah yang bertugas membawakan air pada unta tersebut. Lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فَإِذَا كَانَ رَمَضَانُ اعْتَمِرِى فِيهِ فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ حَجَّةٌ

Jika Ramadhan tiba, berumrahlah saat itu karena umrah Ramadhan senilai dengan haji.” (HR. Bukhari no. 1782 dan Muslim no. 1256).

Umroh 2022

1. Pahala senilai dengan ibadah haji

Ibadah haji dan umroh merupakan ibadah yang pelaksanaannya sama, dan hanya terdapat beberapa perbedaan. Perbedaan tersebut yakni waktu pelaksanaannya dan terdapat rukun yang ditiadakan pada ibadah umroh, serta pahala yang berbeda.

Namun, umroh bisa mendulang pahala sama seperti melaksanakan haji, yakni umroh yang dilakukan pada bulan Ramadhan. Pahala yang disamakan dengan ibadah haji ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad,

Artinya: Apabila telah datang bulan Ramadhan, maka berumrohlah karena sesungguhnya berumroh di bulan Ramadhan itu sama pahalanya dengan Haji” (HR. Bukhari dan Muslim)

adapun Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Yang dimaksud adalah umrah Ramadhan mendapati pahala seperti pahala haji. Namun bukan berarti umrah Ramadhan sama dengan haji secara keseluruhan. Sehingga jika seseorang punya kewajiban haji, lalu ia berumrah di bulan Ramadhan, maka umrah tersebut tidak bisa menggantikan haji tadi.” (Syarh Shahih Muslim, 9:2)

2.Do’a terkabul

Salah satu waktu do’a terkabul yakni ketika umroh dilakukan di bulan Ramadhan. Do’a yang dipanjatkan pada bulan Ramadhan saat berumroh Insya Allah dikabulkan oleh Allah SWT.

Sesuai dengan Nabi Muhammad SAW dari Abu Hurairah RA yang diriwayatkan Ibnu Majah dan Ibnu Hibban yang artinya, orang yang mengerjakan haji dan umroh merupakan tamu Allah, maka jika mereka bermohon kepadanya pastilah dikabulkan-Nya, dan jika mereka memohon ampunan pasti diampuni-Nya.

Maka, panjatlah do’a-do’a yang baik dan tentu mengharapkan ridho Allah atas do’a yang akan dikabulkan tersebut.

3.Memiliki kesempatan untuk tarawih di Masjidil Haram

Karena umroh dilakukan di Tanah Suci Mekkah, maka saat waktu shalat tarawih tiba bisa dilakukan di Masjidil Haram. Tentunya hal ini merupakan kesempatan yang sangat istimewa bagi kita yang berada sangat jauh dari Masjidil Haram.

4. Biaya mahal yang dikeluarkan dianggap menjadi jalan Fi Sabilillah

Tentunya perjalanan ibadah umroh yang dilakukan di Tanah Suci membutuhkan biaya yang tidak sedikit, yakni berpuluhan juga. Angka yang tidak sedikit itu terkadang membuat orang yang berkeinginan untuk umroh perlu kerja ekstra keras mengumpulkan dana.

Kemudian, dana yang telah dikumpulkan penuh susah payah tersebut digunakan di jalan beribadah kepada Allah SWT ke Tanah Suci selama Ramadhan.

Oleh karena itu, dana yang menjadi biaya perjalanan ibadah umroh ini penggunaannya dianggap digunakan Fi Sabilillah atau digunakan di jalan Allah SWT. Alhasil, pahala dan keberkahan yang didapatkan sangatlah besar.

5.Disamakan dengan beribadah bersama Rasulullah

Tidak hanya mendapatkan pahala setara dengan pahala haji, namun umroh di bulan ramadhan juga disamakan dengan beribadah bersama Rasulullah SAW.

Sesuai dengan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari yang artinya, sesungguhnya berumroh di bulan Ramadhan sama halnya dengan pahala haji bersamaku (mengikuti panduan sunahku).

Kebab Seperti Sate

 Tahu nggak sih, mulanya kebab itu berbentuk seperti sate dan bukan seperti digulug

Kebab Sate

Apa itu Kebab

Kebab pasti udah nggak asing lagi buat kalian kan? Kuliner yang menggunakan daging sapi dan domba yang dipanggang kemudian dipotong kecil-kecil. Penyajian pada awalnya sangat berbeda dari yang banyak dijual sekarang ini.

Awalnya daging yang sudah dipotong kecil-kecil disajikan di atas piring dengan ditusuk mirip seperti sate yang kita kenal. Menjadi ada perubahan karena menyesuaikan daerah di mana kebab itu disajikan.

Konon kebab mulai dikenal itu sejak abad ke-18. Pedagang Turki yang sering melakukan hubungan dagang dengan pedagang-pedagang dari Jerman yang membawa kebab mulai dikenal. Karena itu kebab mengalami banyak perubahan dari cara penyajiannya mengikuti selera orang setempat.

Lalu bagaimana dengan kebab yang digulung roti seperti yang sering kita temui sekarang-sekarang ini? Ternyata banyak imigran dari Turki yang masuk ke Jerman dengan membawa kebab yang digulung, kebab ini diberi nama doner kebab.

 

Variasi Kebab

Kebab pasti udah nggak asing lagi buat kalian kan? Kuliner yang menggunakan daging sapi dan domba yang dipanggang kemudian dipotong kecil-kecil. Penyajian pada awalnya sangat berbeda dari yang banyak dijual sekarang ini.

Awalnya daging yang sudah dipotong kecil-kecil disajikan di atas piring dengan ditusuk mirip seperti sate yang kita kenal. Menjadi ada perubahan karena menyesuaikan daerah di mana kebab itu disajikan.

Konon kebab ,ulai dikenal itu sejak abad ke-18. Pedagang Turki yang sering melakukan hubungan dagang dengan pedagang-pedagang dari Jerman yang membawa kebab mulai dikenal. Karena itu kebab mengalami banyak perubahan dari cara penyajiannya mengikuti selera orang setempat.

Lalu bagaimana dengan kebab yang digulung roti seperti yang sering kita temui sekarang-sekarang ini? Ternyata banyak imigran dari Turki yang masuk ke Jerman dengan membawa kebab yang digulung, kebab ini diberi nama doner kebab.

Doner

Ini pertama kali dibuat dan dijual oleh pria bernama Kadir Nurman di Jerman Timur. Kebab ini berbeda dari kebab lainnya yang dijual di negara-negara Eropa lain. Doner kebab menggunakan roti tortilla sebagai “pembungkusnya” dengan berisikan sayuran dan daging dengan bersauskan mayones.

Dari sini penyajian daging kebab yang awalnya menggunakan tusuk sate mulai ditinggalkan. Proses masaknya pun dari dipanggang manual menjadi menggunakan mesin pemutar dengan suhu yang cukup hangat.

Akhirnya kebab buatan Nurman ini mulai disukai oleh para masyarakat Jerman hingga dikenal sampai ke Inggris.

Akhirnya di masa itu kebab yang merupakan kuliner bawaan dari imigran menjadi saingan besar dari burger yang kala itu banyak juga digemari dan sudah dikenal luas. Dari sini kebab mulai dikenal hingga ke (benua) Amerika, Asia, sampai ke Indonesia.

Di Indonesia sendiri cukup mudah menemui kebab. Penjualnya mulai menyebar mulai dari di dalam mall hingga di pinggir jalan pun ada. Bahkan ada penjual kebab asli Indonesia yang penyebaran kebabnya sudah luas sekali loh.

 

umroh full ramadhan

Keutamaan Umroh di Bulan Ramadhan

 Keutamaan Umroh di Bulan Ramadhan – Sebagaimana amalan ada yang memiliki keistimewaan jika dilakukan pada waktu tertentu, demikian pula umrah. Umrah di bulan Ramadhan terasa sangat istimewa dari umrah di bulan lainnya yaitu senilai dengan haji bahkan seperti haji bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Umroh yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan memiliki keistimewaannya tersendiri dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Berikut beberapa keistimewaan umroh di bulan Ramadhan.

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya pada seorang wanita,

مَا مَنَعَكِ أَنْ تَحُجِّى مَعَنَا

Apa alasanmu sehingga tidak ikut berhaji bersama kami?

Wanita itu menjawab, “Aku punya tugas untuk memberi minum pada seekor unta di mana unta tersebut ditunggangi oleh ayah fulan dan anaknya –ditunggangi suami dan anaknya-. Ia meninggalkan unta tadi tanpa diberi minum, lantas kamilah yang bertugas membawakan air pada unta tersebut. Lantas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فَإِذَا كَانَ رَمَضَانُ اعْتَمِرِى فِيهِ فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ حَجَّةٌ

Jika Ramadhan tiba, berumrahlah saat itu karena umrah Ramadhan senilai dengan haji.” (HR. Bukhari no. 1782 dan Muslim no. 1256).

Umroh 2022

1. Pahala senilai dengan ibadah haji

Ibadah haji dan umroh merupakan ibadah yang pelaksanaannya sama, dan hanya terdapat beberapa perbedaan. Perbedaan tersebut yakni waktu pelaksanaannya dan terdapat rukun yang ditiadakan pada ibadah umroh, serta pahala yang berbeda.

Namun, umroh bisa mendulang pahala sama seperti melaksanakan haji, yakni umroh yang dilakukan pada bulan Ramadhan. Pahala yang disamakan dengan ibadah haji ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad,

Artinya: Apabila telah datang bulan Ramadhan, maka berumrohlah karena sesungguhnya berumroh di bulan Ramadhan itu sama pahalanya dengan Haji” (HR. Bukhari dan Muslim)

adapun Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Yang dimaksud adalah umrah Ramadhan mendapati pahala seperti pahala haji. Namun bukan berarti umrah Ramadhan sama dengan haji secara keseluruhan. Sehingga jika seseorang punya kewajiban haji, lalu ia berumrah di bulan Ramadhan, maka umrah tersebut tidak bisa menggantikan haji tadi.” (Syarh Shahih Muslim, 9:2)

2.Do’a terkabul

Salah satu waktu do’a terkabul yakni ketika umroh dilakukan di bulan Ramadhan. Do’a yang dipanjatkan pada bulan Ramadhan saat berumroh Insya Allah dikabulkan oleh Allah SWT.

Sesuai dengan Nabi Muhammad SAW dari Abu Hurairah RA yang diriwayatkan Ibnu Majah dan Ibnu Hibban yang artinya, orang yang mengerjakan haji dan umroh merupakan tamu Allah, maka jika mereka bermohon kepadanya pastilah dikabulkan-Nya, dan jika mereka memohon ampunan pasti diampuni-Nya.

Maka, panjatlah do’a-do’a yang baik dan tentu mengharapkan ridho Allah atas do’a yang akan dikabulkan tersebut.

3.Memiliki kesempatan untuk tarawih di Masjidil Haram

Karena umroh dilakukan di Tanah Suci Mekkah, maka saat waktu shalat tarawih tiba bisa dilakukan di Masjidil Haram. Tentunya hal ini merupakan kesempatan yang sangat istimewa bagi kita yang berada sangat jauh dari Masjidil Haram.

4. Biaya mahal yang dikeluarkan dianggap menjadi jalan Fi Sabilillah

Tentunya perjalanan ibadah umroh yang dilakukan di Tanah Suci membutuhkan biaya yang tidak sedikit, yakni berpuluhan juga. Angka yang tidak sedikit itu terkadang membuat orang yang berkeinginan untuk umroh perlu kerja ekstra keras mengumpulkan dana.

Kemudian, dana yang telah dikumpulkan penuh susah payah tersebut digunakan di jalan beribadah kepada Allah SWT ke Tanah Suci selama Ramadhan.

Oleh karena itu, dana yang menjadi biaya perjalanan ibadah umroh ini penggunaannya dianggap digunakan Fi Sabilillah atau digunakan di jalan Allah SWT. Alhasil, pahala dan keberkahan yang didapatkan sangatlah besar.

5.Disamakan dengan beribadah bersama Rasulullah

Tidak hanya mendapatkan pahala setara dengan pahala haji, namun umroh di bulan ramadhan juga disamakan dengan beribadah bersama Rasulullah SAW.

Sesuai dengan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari yang artinya, sesungguhnya berumroh di bulan Ramadhan sama halnya dengan pahala haji bersamaku (mengikuti panduan sunahku).

Penggantian Kiswah

 Penggantian Kiswah atau kain penutup Kabah rutin diganti sekali dalam setahun. Proses penggantian biasanya dilakukan setiap 9 Zulhijjah, saat jemaah haji menjalani Wukuf di Arafah. Kiswah atau kain penutup Ka’bah adalah potongan kain bersulam emas yang digunakan untuk menutupi Ka’bah, pusat Masjidil Haram di Mekah, Arab Saudi. Dalam bahasa Arab, Kiswah berarti ‘ selubung ‘ yang mengacu pada kain yang menutupi peti mati. Kain penutup Ka’bah suci itu terdiri dari 850 kg sutera mentah, yang diwarnai hitam di dalam kompleks, 120 kg benang emas, dan 100 benang perak.

Penggantian Kiswah

Penggantian Kiswah atau kain penutup Kabah rutin diganti sekali dalam setahun. Proses penggantian biasanya dilakukan setiap 9 Zulhijjah, saat jemaah haji menjalani Wukuf di Arafah.

Penggantian Kiswah

Setiap tahun, bagian bawah kiswah Ka’bah dinaikkan 3 meter untuk persiapan musim haji yang baru dan diganti dengan kain putih. Prosedur ini dilakukan setiap tahun sebelum musim haji untuk melindungi kiswah, karena beberapa peziarah menyentuh dan menarik kain hitam ketika mereka melakukan ‘Tawaf’ di Ka’bah Suci.

Kemudian pada hari kesembilan bulan Dzulhijjah, kiswah baru akan dipasang untuk menutupi bangunan suci Ka’bah. Diyakini bahwa keberadaan kiswah ini memuliakan dan menghormati tempat yang dianggap paling suci dalam tradisi Islam.

Kain Kiswah ini secara teratur diganti pada hari ke-9 bulan Dzulhijjah. Hal itu didasarkan pada apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Dalam sejarah, Permukaan Kabah pertama kali ditutup dengan Kiswah pada tahun ke-9 Hijriah. Saat itu Rasulullah menutupnya dengan kain dari Yaman.

 

 

Penggantian Kiswah

Arab Saudi resmikan Kereta Cepat Haramain Mekkah – Madinah

 Kereta Cepat Haramain merupakan kereta cepat pengangkut penumpang yang ada di negara Arab Saudi.

Melaju sekitar 300km per jam di lintasan 400km, Haramain Express akan mengantarmu dengan rute mekkah – madinah dengan waktu yang singkat.

Kereta Cepat Haramain

Proyek Kereta Cepat Haramain ini dibangun dalam dua fase oleh dua konsorium yang melibatkan perusahaan-perusahaan Arab Saudi, Prancis, Cina dan Spanyol.

Kereta Cepat Haramain

Proyek kereta ini beranggarkan US$6,7 milliar atau Rp100 triliun. Dapat mengangkut sekitar 60 juta penumpang per tahun. Pemerintah Arab Saudi berharap agar kereta ini dapat melonggarkan lalu lintas bagi para jemaah haju dan umroh.

Kereta Cepat Haramain

Proyek kereta cepat ini juga diuntungkan dengan adanya fasilitas stasiun kereta api Mekkah yang berjarak 4km dari Masjidil Haram. Stasiun ini dapat menampung 20.000 orang per jam.

Setiap gerbong dari kereta ini dapat menampung 417 orang.

Sekali jalan, Haramain Express bakal membawa 35 rangkaian kereta. Ada delapan kali pemberangkatan baik dari Mekkah maupun dari Madinah dalam satu hari. Selanjutnya, frekuensi akan ditingkatkan menjadi 12 kali pemberangkatan.

Kereta Cepat Haramain

“Perjalanan antar Haramain kini lebih singkat dan mudah daripada sebelumnya. Proyek ini menandai komitmen kerajaan untuk melayani Islam dan umat Muslim,” kata Menteri Transportasi, Nabil al-Amoudi.

Perjalanan bus dari Mekkah ke Madinah dan sebaliknya umumnya menghabiskan waktu enam jam. Namun, dengan Haramain Express, perjalanan antara kedua kota dapat ditempuh hanya dalam dua jam.

Kereta Haramain mulai beroperasi semenjak Senin, 1 Oktober 2018 yang lalu.

 

Jadwal dan Harga

 

Jadwal Keberangkatan dan Kedatangan

Setiap harinya kereta Haramain melakukan pejalanan bolak balik antara Mekkah dan Medinah sebanyak 8 kali dan direncanakan menjadi 12 kali di awal tahun 2019.

Kereta Haramain dijadwalkan untuk beroperasi setiap hari Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu.

Jalur kereta Haramain terdapat 5 stasiun pemberhentian, yaitu Mekkah, Jeddah, King Abdullah Economic City (KAEC), dan Medinah.

Rute Medinah ke Makkah

MedinahKAECJeddahMekkah
Nomor KeretaBerangkatTibaBerangkatTibaBerangkatTiba
8108:0009:3209:3510:1910:2211:05
113112:3014:4614:4915:32
315114:3017:25
17117:0018:3218:3519:1919:2220:05

 

Rute Makkah ke Medinah

MekkahJeddahKAECMedinah
Nomor KeretaBerangkatTibaBerangkatTibaBerangkatTiba
8008:0008:4308:4609:3009:3311:05
110010:0010:4310:4613:02
313012:3015:25
17017:0017:4317:4618:3018:3320:05

 

 

Harga Tiket Kereta Haramain

RuteKelas Bisnis (Business Class)Kelas Ekonomi (Economy Class)
Makkah ↹ JeddahRp 190.000Rp 152.000
Makkah ↹ KAECRp 420.000Rp 323.000
Makkah ↹ MadinahRp 950.000Rp 570.000
Jeddah ↹ KAECRp 247.000Rp 190.000
Jeddah ↹ MadinahRp 780.000Rp 475.000
KAEC ↹ MadinahRp 570.000Rp 380.000

 

Hal-hal yang perlu diperhatikan

Berikut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan dari syarat dan peraturan yang berlaku dalam menggunakan jasa transportasi kereta Haramain:

  • Harga tiket dapat berubah sewaktu-waktu
  • Simpan dan jaga tiket jangan sampai hilang selama perjalanan
  • Penumpang harus membawa tiket dan dokumen identitas pribadi (paspor) selama bepergian
  • Anak di bawah 12 tahun harus memiliki tiket sendiri dan ditemani oleh orang dewasa
  • Anak di bawah 2 tahun tidak perlu memiliki tiket
  • Tiket tidak bisa diberikan dan digunakan orang lain
  • Datang sejam lebih awal dari waktu keberangkatan karena loket dan gerbang keberangkatan akan tutup beberapa menit sebelum waktu keberangkatan.
  • Masing-masing penumpang dapat membawa 1 koper atau tas tenteng dan 1 koper dengan dimensi maksimum 65x55x35 cm (panjang-tinggi-lebar) dan berat maksimal 25kg
  • Makanan dan minuman sebaiknya ditaruh didalam tas atau koper

 

Sumber: hhr.sa

 

Kereta Cepat Haramain