Udang selingkuh merupakan makanan khas daerah Papua. Udang yang dipakai biasanya jenis udang air tawar. Tekstur dari udang ini mirip dengan lobster. Disebut udang selingkuh karena udang tersebut memiliki bentuk capit seperti kepiting. Warga lokal menganggap udang tersebut berselingkuh dengan kepiting.
Dalam proses penyajian, biasanya udang ini direbus, digoreng, dan juga dibakar. Selama dibakar biasanya ada yang menambahkan bumbu atau garam saja, dan ada juga yang tidak. Apapun teknik memasaknya, cita rasa khas dari makanan yang satu ini tetap akan terasa.
Bahan-bahan untuk mengolah
Bahan utama:
- 8 ekor udang
- 1 sendok teh garam
- 1 sendok makan air jeruk nipis
- 1 siung bawang putih, parut
- 1 sendok makan margarin, lelehkan
Bahan bumbu (aduk rata):
- 100 ml kecap manis
- 2 sendok makan saus cabai (sesuai selera)
- 1 sendok makan bawang merah goreng, haluskan
- 1 sendok makan air jeruk nipis
- ½ sendok teh merica bubuk
Cara membuat :
- Cuci dan bersihkan udang.
- Lumuri udang dengan garam, air jeruk nipis, dan bawang putih hingga merata.
- Diamkan selama 30 menit.
- Aduk margarin leleh dengan bumbu olesan hingga rata. Kemudian oleskan pada udang secara merata.
- Bakar di atas bara api hingga matang sambil diolesi bumbu.
- Angkat dan sajikan.
- Tambahkan lalapan sesuai selera.
Sekilas tentang udang selingkuh khas Papua
Udang khas Wamena ini sebenarnya juga cukup langka di kota asalnya. Kalau sedang tidak musim, harga per plastiknya bisa mencapai Rp1 jutaan.
Normalnya, udang selingkuh dijual sekitar Rp300-600 ribuan per plastik. Langkanya udang selingkuh disebabkan belum adanya tempat budidaya. Selama ini mereka masih memanennya langsung dari alam. Di Wamena, udang selingkuh paling populer diolah dengan saus manis. Selain itu, warga lokal sering mengolahnya dengan saus mentega dan rica-rica. Kelezatan udang tergantung pada kesegarannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar